AM Hendropriyono Ingatkan agar Media Hati-Hati Terkait Pemberitaan Al Zaytun

Redaksi

AM Hendropriyono
AM Hendropriyono mengingatkan semua pihak terkait pemberitaan soal Pondok Pesantren Al Zaytun. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara menyampaikan hal tersebut usai acara pengukuhan Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose sebagai Guru Besar Tetap STIK di Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, pada Senin (24/7).

“Tolong kita masyarakat, kan, pers yang menjadi penyambung aspirasi,” ujar AM Hendropriyono kepada sejumlah wartawan.

Jenderal (Purn) AM Hendropriyono meminta agar media hati-hati terkait pemberitaan Al Zaytun. “Tolong hati-hati dalam merespons sesuatu seperti Al Zaytun, waspada aja, hati-hati,” tegasnya.

Dia juga memberikan tanggapan soal tudingan membekingi Pondok Pesantren Al-Zaytun. Hendro menegaskan, kedekatannya dengan Al Zaytun karena dahulu posisinya sebagai pejabat.

“Dulu, kan, saya pejabat. Nah, itu kan (Ponpes Al-Zaytun) diresmikan Presiden Republik Indonesia. Ya itu aja, ya, selama 2001-2004,” jelas Hendro.

Ketika Ponpes Al-Zaytun diresmikan oleh Presiden BJ Habibie. Hendropriyono saat itu masih menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (1998-1999).

“Saya, kan, bagaimana presiden saya,” katanya sambil tertawa.

Nama AM Hendropriyono tersangkut dalam isu Al-Zaytun, usai video lawas Hendro beredar luas di media sosial.

Salah satu video viral itu beredar di media sosial Tiktok yang diunggah oleh akun @rajo_tanjung pada (19/5) lalu. Video itu memperlihatkan sosok pria yang diduga Hendropriyono itu menganggap bahwa Panji Gumilang adalah sahabatnya.

Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD menceritakan sejarah kelompok Negara Islam Indonesia (NII) hingga operasi intelijen yang dilakukan oleh Ali Moertopo pada masa Orba dengan membentuk NII tandingan.

Mahfud mengungkapkan, NII hasil operasi dan bentukan pemerintah waktu itu salah satu wilayahnya adalah Komandemen 9, yang sekarang menjadi Al Zaytun.

“NII diadu dengan NII, maka NII akan hancur sendiri, kira-kira begitu,” ujar Mahfud.

Sesudah merasa nyaman dengan pemerintah, kemudian Panji Gumilang memecahkan diri, menampilkan sosok Al Zaytun yang seperti sekarang.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.