Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI melakukan rapat kerja dengan Duta Besar Lao People’s Democratic Republic (Laos) untuk Indonesia, Phomma Sidsena. Dalam pertemuan tersebut kedua pihak membahas peningkatan hubungan kerja sama bilateral antara Laos dan Indonesia.
Wakil Ketua BKSP DPD RI, Maya Rumantir mengatakan kedua negara memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya untuk mempertahankan multilateralisme dan kerja sama bilateral yang terbuka.
Maya menyebut, dalam pertemuan hari ini kedua negara membahas berbagai rencana peningkatan kerja sama diberbagai bidang seperti membuka peluang investasi di sektor pariwisata hingga diskusi permasalahan sosial terkait keberhasilan Laos dalam meningkatkan pengentasan kemiskinan.
“Indonesia dan Laos memiliki pandangan yang sama dalam mempertahankan multilateralisme yang terbuka dan inklusif selain itu juga Indonesia pada tahun ini menjadi Ketua ASEAN dengan membawa tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth atau Persoalan ASEAN: Pusat Pertumbuhan,” ujar Wakil Ketua BKSP DPD RI tersebut di Gedung DPD RI, Jakarta (12/4/2023).
Baca Juga: Daftar 20 Negara dengan Orang Kaya Terbanyak di Dunia, Indonesia Salah Satunya!
Senada dengan Maya Rumantir, Senator DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Barat Sukisman Azmy turut mempromosikan keunggulan pariwisata daerahnya.
“Potensi Pariwisata Nusa Tenggara Barat semakin naik terutama sejak terpilihnya Mandalika sebagai arena penyelenggaraan MotoGP. Untuk itu kami mengajak para investor dari Laos untuk berinvestasi di sektor pariwisata NTB. Selain unggul karena potensi pariwisatanya, saat ini budidaya ikan air tawar di NTB juga sedang dikembangkan secara pesat,” tutur Sukisman.
Sukisman menambahkan kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Laos termasuk dalam hal pemenuhan bahan baku pupuk. Mengingat Laos adalah negara dengan penghasil potasium yang besar.
“Kebutuhan pupuk di Indonesia masih sangat kurang jika dibandingkan dengan luas lahan pertanian di Indonesia seluas 7 juta hektar. Untuk itu MOU kerja sama pemenuhan bahan baku pupuk yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19 harus dilanjutkan kembali,” sambung Sukisman
Sementara itu, Duta Besar Laos di Indonesia Phomma Sidsena menjelaskan bahwa Indonesia dan Laos memiliki hubungan yang hangat dan dekat selama kurang lebih 66 tahun terakhir.
“Kehormatan bagi saya bisa hadir disini, hubungan diplomatik Indonesia dengan Laos sudah terjalin selama 66 tahun. Saat ini kami sedang melakukan revisi mengenai Joint Community untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” ujar Duta Besar Laos.