Cara Meningkatkan Traffic Website Anda

Redaksi

Website Anda
Semua pemilik website tentu saja menginginkan websitenya selalu dikunjungi setiap hari. Website media online membutuhkan traffic tinggi agar kemudian bisa dikelola menjadi leads atau pelanggan.

Sejak pertama kali membuat website, mungkin Anda sudah mencoba berbagai cara untuk meningkatkan traffic website. Dari menerbitkan banyak konten secara konsisten, membagikannya di media sosial, sampai mengiklankannya.

Namun, hingga saat ini Anda tak kunjung memperoleh hasil yang diinginkan. Traffic website Anda masih jalan di tempat padahal Anda merasa sudah menerapkan semua cara untuk meningkatkannya. Anda pun mulai bertanya-tanya apakah metode yang Anda gunakan salah?

Lalu bagaimana cara meningkatkan traffic website?

Ada 20 cara jitu yang sudah terbukti efektivitasnya. Mari bersiap untuk meningkatkan traffic website Anda? Inilah 20 cara jitu meningkatkan traffic website hingga 2 kali lipat.

1. Riset Keyword

Ketika menulis artikel disarankan untuk melakukan riset keyword.  Tanpa melakukan riset keyword, dalam menulis artikel akan menyulitkan website Anda untuk ditemukan di hasil pencarian Google.

Ide artikel Anda bisa saja Anda nilai bagus dan menarik. Namun, belum tentu orang lain ikut tertarik dengan apa yang Anda tulis, apabila artikel Anda dinilai tidak layak untuk dibaca maka traffic website Anda akan sulit ditingkatkan.

Dengan melakukan riset keyword, Anda bisa menemukan kata kunci yang banyak dicari oleh pengguna mesin pencari Google.

Anda bisa melakukan riset keyword dengan berbagai cara. Terdapat berbagai macam tools yang bisa membantu Anda menemukan keyword yang tepat untuk website Anda. Pilih salah satu dari 9 cara riset keyword yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Targetkan Long Tail Keyword

Ketika melakukan riset keyword, Anda akan menemukan dua jenis keyword, yaitu short tail keyword dan long tail keyword. Short tail keyword adalah kata kunci yang terdiri dari satu sampai dua kata. Misalnya, kata kunci seperti “membuat website” atau “contoh website”.

Kata kunci jenis short tail cenderung memiliki volume pencarian tinggi, tetapi dengan persaingan yang tinggi pula. Untuk memenangkan persaingan di short tail keyword biasanya lebih sulit karena hampir semua website menargetkannya. Misalnya, Ketika 100 portal berita menulis kata kunci “Dewan Pers” maka 100 website ini akan berebut untuk berada di posisi teratas.

Sebelum memenangkan persaingan ketat di short tail keyword, Anda bisa menargetkan long tail keyword terlebih dahulu. Long tail keyword adalah kata kunci yang terdiri dari lebih dari tiga kata. Misalnya, “cara membuat website dengan WordPress” atau “cara membuat toko online”.

Jenis kata kunci ini biasanya memiliki volume pencarian lebih rendah daripada short tail keyword, tetapi tingkat persaingannya cenderung lebih rendah. Anda bisa mulai menargetkan ranking tinggi di long tail keyword terlebih dahulu sebelum bersaing di short tail keyword.

3. Gunakan LSI Keyword

Dari riset keyword Anda akan mendapatkan banyak kata kunci untuk ide artikel Anda. Namun, seringkali tool riset keyword memberikan kata kunci kaku dengan variasi yang terbatas. Sistem yang digunakan tool riset keyword biasanya menyeragamkan beberapa kata kunci yang serupa menjadi satu kata kunci. Akibatnya variasi kata kuncinya terbatas.

Padahal tidak semua orang menggunakan satu kata kunci yang sama persis ketika mencari sebuah topik. Orang-orang menggunakan berbagai macam variasi kata kunci untuk mencari topik tertentu. Anda perlu mengetahui variasi kata kunci tersebut agar artikel Anda menjadi lebih manusiawi.

Anda dapat menemukan berbagai macam variasi kata kunci menggunakan LSI Keyword. LSI adalah kependekan dari Latent Semantic Indexing (Indeksasi Semantik Laten). LSI Keyword merupakan kumpulan kata kunci yang ditemukan di satu topik tertentu dan saling berhubungan secara semantik. Untuk menemukan variasi kata kunci tersebut, Anda bisa menggunakan layanan seperti LSIGraph atau LSIKeywords.

4. Tulis Artikel yang Lengkap

Berapa rata-rata panjang artikel yang sudah Anda terbitkan? 500 kata atau bahkan hanya 300 kata? Jika artikel yang Anda tulis masih berkisar di angka tersebut, sebaiknya mulai tingkatkan kuantitas kata di setiap artikel Anda.

Panjang artikel Anda menjadi salah satu faktor penilaian Google dalam menentukan ranking di hasil pencarian. Google menganggap artikel panjang sebagai artikel yang lengkap dan bisa menjawab pertanyaan para pencari.

Seberapa panjang artikel yang harus Anda tulis agar disukai oleh Google? Berdasarkan analisis Backlink.io, rata-rata panjang artikel website yang muncul di halaman pertama hasil pencarian Google adalah 1890 kata. Jadi usahakan panjang artikel website Anda berada di sekitar angka tersebut.

Namun, Anda juga harus menyesuaikan panjang artikel website Anda dengan konteks yang Anda tulis. Misalnya, topik resep membuat nasi goreng hanya membutuhkan 800 kata untuk menjelaskannya secara lengkap. Apakah Anda tetap bisa mendapatkan posisi atas di hasil pencarian? Bisa, asalkan artikel Anda lebih lengkap dari artikel kompetitor-kompetitor Anda. Jadi pastikan untuk melakukan riset kompetitor terlebih dahulu sebelum menulis artikel.

5. Tulis Judul yang Menarik

Judul adalah elemen artikel yang dilihat pertama kali oleh orang di hasil pencarian. Menurut Copyblogger, 8 dari 10 orang mengaku membaca judul sebelum mengklik sebuah artikel dari hasil pencarian. Namun, hanya 2 dari 10 orang yang pada akhirnya benar-benar membaca artikel yang dibukanya.

Oleh karena itu, Anda harus membuat judul artikel yang menarik agar dilirik oleh para pencari di Google. Banyak metode menulis judul yang bisa Anda terapkan. Pertama, gunakan angka dan list. Orang-orang sangat menyukai judul dengan angka dan listicle (list article). Misalnya, di judul artikel ini saya menggunakan judul 20 Cara Jitu Meningkatkan Traffic Website Hingga 2X Lipat.

Kedua, utarakan secara jelas apa yang Anda bahas di artikel. Misalnya, topik yang akan Anda bahas adalah mengenai apa itu website. Tulis judul yang jelas seperti Pengertian Website Beserta Jenis, Fungsi, dan Contohnya. Dengan begitu calon pembaca Website bisa mengetahui sekilas apa yang akan mereka dapatkan dari artikel Anda.

Ketiga, masukkan kata-kata sifat yang kuat di judul. Banyak kata sifat yang bisa digunakan untuk judul tergantung topik apa yang akan dibahas. Misalnya, karena artikel ini bertujuan untuk memandu pembaca meningkatkan traffic website, saya menggunakan kata sifat “jitu”. Artinya pembaca akan mendapatkan tips-tips yang benar-benar efektif dari artikel ini. Anda bisa menggunakan terbaik, ampuh, efektif, atau kata sifat lainnya.

6. Tambahkan Visual yang Menarik

Artikel panjang saja tidak cukup. Anda juga harus kreatif mengolah konten Anda menjadi menarik dan tidak membosankan bagi pembaca. Jika hanya dihadapkan pada tulisan saja, tentu pembaca akan bosan dan langsung meninggalkan website Anda.

Banyaknya pengunjung website yang langsung meninggalkan website disebut sebagai bounce rate. Bounce rate juga menjadi salah satu faktor penilaian Google di hasil pencariannya. Bounce rate yang tinggi menandakan konten Anda tidak cukup membantu pembaca. Akibatnya ranking website menurun di hasil pencarian dan traffic pun menurun.

Masalah ini dapat diatasi dengan menambahkan visual menarik di artikel Anda seperti infografik, foto, atau gambar ilustrasi. Visual menarik tidak hanya membuat pengunjung lebih betah membaca, tetapi juga membantu mereka memahami konten yang Anda tulis.

7. Lengkapi Artikel dengan Video

Untuk bisa bersaing dengan kompetitor, Anda dituntut untuk menulis artikel panjang sekitar 1900 kata. Di sisi lain, membaca artikel panjang juga menjadi pekerjaan berat bagi pengunjung website.

Jika menambahkan infografik atau ilustrasi menarik belum cukup efektif untuk membantu pembaca website bertahan lebih lama, Anda bisa menambahkan video. Video merupakan cara paling efektif untuk membuat pengunjung website betah membaca artikel panjang Anda.

Semakin betah pengunjung website membaca artikel Anda, semakin baik kualitas SEO Anda di penilaian Google. Artikel yang dilengkapi video memiliki kemungkinan 53 kali lebih besar untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian dibanding artikel tanpa video.

8. Tingkatkan Kecepatan Website

Pengunjung website tidak sabar menunggu halaman loading. Menurut riset Google, 53 persen pengguna internet Indonesia meninggalkan website yang loadingnya lebih dari 3 detik. Artinya jika loading website Anda lebih dari 3 detik, kemungkinan untuk ditinggalkan pengunjung lebih besar yang mengakibatkan bounce rate tinggi.

Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, bounce rate tinggi bisa menurunkan ranking website Anda di hasil pencarian. Oleh karena itu, meningkatkan kecepatan website adalah sebuah kewajiban.

9. Pastikan Website Anda Responsif

Loading website cepat saja belum cukup. Anda juga perlu memastikan website Anda responsif di semua perangkat, baik perangkat desktop maupun perangkat mobile. Apalagi pengguna internet Indonesia kini lebih banyak mengakses internet melalui perangkat mobile. Berdasarkan riset Google, 94 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile.

Anda pun dapat dengan mudah membuat website WordPress yang mobile friendly menggunakan bantuan plugin.

10. Manfaatkan Internal Link

Internal link adalah link dari satu halaman ke halaman lain di satu website yang sama. Walaupun terdengar sepele, internal link membantu mesin pencari untuk memahami konteks dan hubungan antar halaman di website Anda.

Melalui internal link, mesin pencari juga akan mengetahui mana halaman yang paling penting di website Anda. Jadi usahakan buat konten yang bisa saling dihubungkan sehingga Anda bisa membuat internal link yang rapi.

11. Lakukan Guest Post

Guest post adalah menulis artikel untuk diterbitkan di website orang lain. Dalam melakukan guest post, Anda perlu teliti ketika memilih website yang akan menerbitkan artikel Anda. Pilihlah website yang trafiknya lebih tinggi dari website Anda. Anda bisa menerbitkan artikel guest post di media online berpengaruh di industri Anda.

Guest post berlaku dua arah. Pertama, Anda menerbitkan artikel di website media online influencer. Di dalam artikel tersebut Anda meletakkan link menuju website Anda. Kedua, Anda juga bisa mengundang penulis berpengaruh untuk menulis artikel di website Anda.

Penulis tersebut sudah pasti akan membagikan link artikel buatannya di website Anda di media sosialnya. Dengan begitu website Anda akan dibanjiri trafik dari follower penulis tersebut.

12. Aktif di Komunitas Online

Biasanya orang-orang dengan pekerjaan yang sama mempunyai komunitas atau forum khusus di media sosial seperti Facebook, Kaskus, atau Whatsapp. Begitu juga dengan para pengelola media online, internet marketer, dan pelaku bisnis online lainnya.

Anda bisa bergabung ke beberapa komunitas online sesuai dengan website yang Anda kelola. Terdapat banyak komunitas online untuk para pelaku UKM, internet marketer, dan juga blogger. Pilih salah satu atau beberapa komunitas yang cocok dengan Anda. Selain mendapatkan koneksi baru, Anda juga bisa mempromosikan website yang Anda kelola.

13. Tambahkan Tombol Share Media Sosial

Tentu semua orang ingin artikel websitenya dibagikan oleh banyak orang. Kalau bisa artikel tersebut menjadi viral di media sosial. Semakin viral di media sosial, semakin tinggi trafik yang akan didapatkan.

Agar semakin banyak pembaca yang membagikan artikel website di media sosial, Anda harus memudahkan cara berbagi media sosial di website Anda. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan tombol share di semua artikel website Anda.

Terdapat berbagai macam pilihan tombol share media sosial yang dapat Anda gunakan. Fitur yang ditawarkan setiap plugin pun berbeda-beda. Ada yang hanya menyediakan fitur tombol share media sosial. Ada juga yang menyediakan paket lengkap dari tombol share media sosial hingga ikon media sosial.

14. Update Konten Lama

Setelah memproduksi banyak konten untuk website, jangan lupa untuk melakukan evaluasi konten. Evaluasi konten ini penting untuk mengetahui performa setiap konten yang sudah Anda terbitkan.

Melalui evaluasi konten, Anda akan menemukan konten-konten yang belum menghasilkan trafik website secara signifikan. Apakah Anda perlu menghapus konten-konten tersebut? Tentu saja tidak. Yang perlu Anda lakukan adalah memperbaikinya.

Untuk melakukan evaluasi konten dan menentukan konten mana saja yang perlu diperbaiki, Anda memerlukan bantuan Google Search Console. Dengan Google Search Console Anda bisa mengetahui di kata kunci apa saja yang tersaring di setiap halaman website Anda.

15. Relaunch Konten yang Sudah Diperbarui

Update konten lama tidak cukup hanya dengan mengedit konten melalui WordPress. Setelah menerbitkan kembali konten lama, Anda juga perlu membagikannya lagi ke media sosial. Anda perlu memberi tahu pembaca kalau Anda baru saja memperbarui konten. Anda bisa menambahkan tahun atau tulisan “Updated” di judul konten terbaru Anda.

16. Kirim Email Marketing

Jangan remehkan kemampuan email marketing. Meskipun banyak yang menganggap email marketing mengganggu, metode ini cukup efektif untuk mendatangkan trafik. Bahkan sebuah studi dari McKinsey membuktikan email marketing 40 kali lebih efektif mendatangkan trafik dibanding Facebook dan Twitter. Ikuti panduan email marketing ini untuk meningkatkan trafik website Anda.

17. Manfaatkan Medium

Membagikan konten di media sosial saja tidak cukup. Ada satu platform lagi yang layak Anda manfaatkan untuk membagikan konten, yaitu Medium. Medium memungkinkan Anda untuk republish (menerbitkan kembali) konten di website Anda menggunakan fitur import.

Dengan fitur import, Medium akan menerbitkan kembali konten website Anda di platformnya dan memberikan canonical link. Canonical link berfungsi untuk memberitahu mesin pencari bahwa dua konten yang mirip atau identik sebagai satu URL yang sama sehingga tidak akan membahayakan reputasi SEO Anda.

Selain fitur import, Anda juga bisa menerbitkan konten baru yang masih berkaitan dengan website Anda di Medium dan meletakkan link ke salah satu konten di website Anda. Meskipun hanya menyumbang link no-follow, cara kedua tetap layak Anda coba untuk mempromosikan website Anda.

18. Gunakan Paid Search

Trafik website tidak hanya didatangkan dari organic search Google. Anda juga bisa mendatangkan trafik tinggi dari paid search. Paid search adalah fitur untuk menampilkan halaman website Anda sebagai iklan di hasil pencarian Google untuk kata kunci tertentu yang relevan dengan bisnis Anda.

Setiap mesin pencari punya fitur paid search. Karena Google adalah mesin pencari paling populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, saya sarankan untuk menggunakan fitur paid search dari Google, yakni Google Ads.

Google Ads memungkinkan Anda untuk menargetkan audiens yang spesifik untuk iklan Anda. Anda bisa mempersempit atau memperluas jangkauan iklan berdasarkan lokasi, usia, jenis kelamin, hingga minat.

19. Riset Kompetitor

Dalam kompetisi apa pun, mengawasi pergerakan lawan merupakan langkah penting. Begitu juga di kompetisi memenangkan posisi pertama hasil pencarian. Anda harus mengawasi pergerakan kompetitor-kompetitor di industri Anda.

Salah satu tool riset kompetitor yang dapat Anda gunakan adalah Ahrefs. Ahrefs menyediakan fitur Site Explorer yang memungkinkan Anda untuk mengecek performa sebuah situs. Site Explorer akan memberikan laporan dari kualitas backlink, kualitas domain, keyword yang digunakan, hingga kualitas organic traffic dari sebuah situs. Anda bisa memeriksa laporan keyword yang tersaring di website kompetitor Anda dan pilih kata kunci yang bisa Anda gunakan.

20. Perbaiki SEO On Page dan Off Page

Anda memang bisa mendapatkan trafik dari media sosial, tetapi trafik dari organic search tetap menjadi prioritas. Agar bisa mengamankan trafik dari organic search, website Anda harus memiliki kualitas SEO yang baik.

SEO sendiri terbagi menjadi dua, yaitu SEO on page dan SEO off page. SEO on page adalah langkah optimasi yang diterapkan pada konten yang diterbitkan di halaman website. SEO on page mencakup judul, URL & permalink, isi artikel, heading, dan media yang ada dalam artikel.

Selain mengoptimasi elemen-elemen penting dalam website, Anda juga perlu melakukan optimasi di luar website yang juga disebut sebagai SEO off page. Di SEO on page yang Anda optimasi adalah elemen-elemen dalam website seperti URL, judul, heading, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan SEO on page, di SEO off page yang akan Anda optimasi adalah elemen-elemen di luar website yang mempengaruhi ranking di hasil pencarian. Beberapa elemen di luar website yang mempengaruhi ranking website di hasil pencarian adalah backlink dan share di media sosial.

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.