FIFA menjatuhkan sanksi tehadap Presiden Persikabo, Bimo Wirjasoekarta, atas kasus intimidasi dan eksploitasi pemain. Keputusan FIFA terhadap Bimo diumumkan melalui rilis resmi pada Selasa (4/4) malam.
Bimo dinilai telah melanggar beberapa aturan dari FIFA atas kasus intimidasi dan eksploitasi pemain. Aturan yang dilanggar meliputi Pasal 24 (Perlindungan integritas fisik dan mental), Pasal 26 (Penyalahgunaan posisi) dan, dan Pasal 14 (Tugas Umum) Kode Etik FIFA tahun 2023.
“Majelis hakim telah melarang Presiden Persikabo Bimo Wirjasoekarta terlibat dalam semua aktivitas sepak bola selama dua tahun (ditangguhkan dengan masa percobaan tiga tahun) setelah dinilai bersalah atas tindakan intimidasi, paksaan, ancaman, dan eksploitasi terhadap pemain,” bunyi keterangan FIFA saat dikutip dari fifa.com.
Baca Juga: Oralit untuk Puasa Ternyata Bisa Bahaya? Ini Efek Sampingnya!
Menanggapi hukuman tersebut, Bimo Wirjasoekarta menghormati dan menerima hukuman FIFA tersebut. Ia berharap bisa menjalani masa percobaan selama dua tahun agar hukuman FIFA itu bisa gugur jika Bimo tidak melakukan pelanggaran serupa selama dua tahun.
“Persikabo 1973 adalah klub professional, karena itu kami selalu patuh kepada aturan. Kami telah mencermati keputusan FIFA. Sesuai dengan peraturan karena ada masa percobaan tiga tahun, maka putusan FIFA tetang larangan aktivitas di sepak bola tidak serta merta berlaku,” ujar Bimo saat dikutip dari detikSport.
Selain itu, presiden Persikabo 1973 itu juga disanksi denda sebesar CHF 10.000 atau sekitar Rp 165 juta. Kasus ini buntut dari laporan pemain asal Brasil, Alex Goncalves, terhadap FIFA karena permasalahan gaji pada Desember 2021 lalu.
