Juara Lomba Nyanyi di Jepang, Wanita Ini Curhat Dipajaki Rp 4 Juta Sama Bea Cukai
Seorang perempuan warga Indonesia berbagi pengalamannya dalam mengirim piala yang berhasil ia dapatkan saat menjadi juara lomba nyanyi di Jepang ke Indonesia. Kisah perempuan bernama Fatimah Zahratunnisa itu pun viral di twitter.
Cerita Fatimah berawal dari September 2015 lalu. Fatimah mengikuti ajang pencarian bakat di TV Jepang yang berjudul I Can Sing in Japanese. Fatimah berhasil menjuarai acara tersebut dengan mengalahkan sebelas peserta dari negara lainnya.
Fatimah pun memutuskan untuk mengirimkan hadiah juara lomba nyanyi di Jepang yang hanya berupa piala itu ke Indonesia. Namun, saat pengiriman piala, ia justru ditagih pajak sebesar Rp 4 juta oleh Bea Cukai karena dianggap sebagai produk import.
“2015 menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat. Ditagih pajak 4 juta. Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok,” tulis penyanyi itu dalam di akun Twitter pribadinya @zahratunnisaf.
Tapi ya meskipun mereka akhirnya percaya aku menang lomba, masih ditanya lagi “kamu ada uang berapa sekarang? Bisa bayar berapa?”. WAH KACAU EMOSI BGT hadiah sendiri masa disuruh bayar?! Aku jawab “5000 buat ongkos naik angkot pulang!”
— Icazahra (イチャ・ザハラ) (@zahratunnisaf) March 18, 2023
Baca Juga:
- Mahasiswi UI Lompat dari Apartemen di Jaksel 3 Hari Sebelum Wisudanya
- 3 Pemabuk Tewas Akibat Minum Miras Oplosan Racikan Nonton YouTube
Tak terima dengan hal tersebut, Fatimah kemudian mengajukan dokumen untuk membuktikan bahwa barang tersebut bukanlah barang pembelian dari luar negeri, melainkan sebuah hadiah juara lomba nyanyi di Jepang.
“Gak terima dong. Akhirnya ngajujin apa ya istilahnya, ribet deh butuh banyak surat lalala yang membuktikan kalo itu tuh hadiah. Sampe nunjukin video acara TV nya juga baru orang Bea Cukai percaya. Mana waktu di kantornya disuruh nyanyi buat buktiin bisa nyanyi apa nggak,” katanya.
Bahkan menurut pengakuannya, saat proses tersebut Ia justru mendapatkan perlakuan yang mengundang emosi dari petugas.
“Tapi ya meskipun mereka akhirnya percaya aku menang lomba, masih ditanya lagi ‘kamu ada uang berapa sekarang? Bisa bayar berapa?’. WAH KACAU EMOSI BGT hadiah sendiri masa disuruh bayar?! Aku jawab ‘5000 buat ongkos naik angkot pulang!’,” kata Fatimah.
Untungnya, meski harus melewati proses yang rumit dan berbelit-belit, hadiah tersebut pada akhirnya bisa dibawa Fatimah dengan gratis, walaupun Ia mengaku masih menyimpan dendam hingga sekarang.