Pemindahan 2.000 Gengster El Salvador ke Penjara Terbesar di Dunia
Pemerintah El Salvador memindahkan sekitar 2.000 narapidana gangster ke The Terrorism Confinement Center (CECOT) di Tecoluca, pada Rabu (15/3).
Para tahanan dipindahkan ke penjara yang dianggap sebagai penjara terbesar di Amerika bahkan dunia. Penjara CECOT memiliki kapasitas 40.000 orang, terdiri dari 32 sel yang bisa menampung lebih dari 100 orang. Namun satu sel hanya memiliki 2 wastafel dan 1 toilet.
Dalam proses pemindahan, terlihat puluhan ribu tahanan bertato disuruh berlari dengan bertelanjang dada dan bertelanjang kaki. Mereka dibawa dengan kondisi kaki juga tangan diborgol dan dirantai.
Baca Juga:
- Demi Citra Pariwisata Bali, Warga Dilarang Viralkan Pelanggaran Turis Asing
- 4 Influencer Indonesia Dituding Eksploitasi Hewan Primata Demi Konten
#CECOT | En las últimas semanas han sido trasladados, bajo un estricto dispositivo de vigilancia, 4,000 criminales al Centro de Confinamiento del Terrorismo, ubicado en Tecoluca, San Vicente. Este es el recinto penitenciario más grande y seguro de la región. #SecretaríaDePrensa pic.twitter.com/pmwGptSKGY
— Secretaría de Prensa de la Presidencia (@SecPrensaSV) March 18, 2023
Pemindahan para napi gangster ini dilakukan untuk memberantas kejahatan para gangster yang kian mengganas. Kongres El Salvador bahkan untuk sementara mengizinkan penangkapan tanpa surat perintah, akses pemerintah ke komunikasi pribadi dan penahanan tanpa hak pengacara.
Kejahatan gangster telah menjadi keadaan darurat di El Salvador. Lebih dari 65.000 tersangka anggota geng ditangkap dan menjadi populer di kalangan masyarakat. Namun hal ini dikritik oleh kelompok hak asasi manusia yang menuduh penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan dan kematian narapidana dalam tahanan.
Direktur kepolisian El Salvador mengatakan, “Kita perlu terus memerangi kelompok kriminal, kita perlu memberikan jaminan kepada keluarga Salvador, atas nyawa dan harta benda mereka.” Ujarnya saat dikutip dari Reuters.
Sementara itu, pemerintah mengklaim bahwa sejak aturan itu diberlakukan, kasus pemerasan telah menurun drastis, dan negara itu telah melewati 215 hari tanpa laporan pembunuhan.