Penyanyi Mualaf Berdarah Irlandia Sinead O’Connor Meninggal Dunia di Usia 56 Tahun

Redaksi

Penyanyi Mualaf
Penyanyi mualaf berdarah Irlandia, Sinead O’Connor meninggal dunia pada usia 56 tahun. Kabar meninggal dunianya O’Connor disampaikan oleh pihak keluarga.

Namun, keluarga tidak menyampaikan penyebab meninggalnya penyanyi mualaf yang juga merupakan aktivis tersebut.

Sinead O’Connor terkenal lewat lagu singlenya berjudul ‘Nothing Compares 2 U’ yang rilis pada tahun 1990. Lagu ini mengantarkan O’Connor semakin dikenal banyak orang.

Perdana Menteri (PM) Irlandia, Leo Varadkar pun mengungkapkan bahwa lagu O’Connor sangat dicintai dunia dan talenta yang dimilikinya di dunia musik tidak dapat dibandingkan dengan siapapun.

Ucapan duka cita pun disampaikan oleh Presiden Irlandia, Michael D Higgins yang menyebut O’Connor adalah sosok autentik dan juga memiliki suara unik.

“Betapa Irlandia kehilangan sosok yang relatif muda dan salah satu komposer, penulis lagu, dan penyanyi kami yang terhebat dan paling berbakat dalam beberapa dekade terakhir.”

“Seseorang yang memiliki bakat unik dan hubungan luar biasa dengan pendengarnya, yang semuanya memiliki cinta dan kehangatan begitu besar untuknya,” ujar Higgins.

Sinead O’Connor merupakan penyanyi kelahiran Glenagery, County Dublin pada tahun 1966.

Semasa kecil, dirinya hidup dalam kondisi yang sulit. Dia ditempatkan di Pusat Pelatihan An Grianan di Dublin dan dikenal sebagai penjara bagi wanita-wanita muda yang dianggap tidak bermoral.

Pada saat itu, seorang suster memberinya sebuah gitar dan diajari oleh seorang guru musik yang menjadi awal karier O’Connor di dunia musik.

Lewat musik, O’Connor merilis album pertamanya berjudul The Lion and The Cobra pada tahun 1987 dan menempati peringkat top 40 di Britania Raya dan AS.

Kemudian, album kedua berjudul I Do Not Want What I Haven’t Got pun dirilis yang di dalamnya termasuk lagu yang mengangkat kariernya berjudul Nothing Compares 2 U.

Lagu ini pun bertengger di peringkat satu dunia termasuk di AS dan Britania Raya.

Dalam rentang tahun 1987-2014, O’Connor telah merilis setidaknya 10 album.

Pada tahun 1991, dirinya dinobatkan sebagai ‘Artist of The Year’ oleh majalah musik, Rolling Stone dan meraih penghargaan Brit Award sebagai artis wanita solo internasional terbaik.

Dalam rentang tahun tersebut, momen paling bersejarah O’Connor adalah saat ia merobek foto Paus Yohanes Paulus II di acara TV AS, Saturday Night Live.

Tak sampai di situ, O’Connor pun menyita perhatian ketika melakukan pertunjukan acapela di konser bertajuk Bob Marley’s War.

Dalam konser tersebut, dirinya menyatakan protes terhadap rudapaksa terhadap anak di Gereja Katolik.

Akibatnya, dirinya dilarang tampil seumur hidup di stasiun TV NBC dan diprotes di AS dengan banyak pengunjuk rasa membakar piringan hitam lagu diirnya di New York’s Times Square.

O’Connor pun menjadi seorang Muslim pada tahun 2018 dan mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat meski saat manggung, ia tetap menggunakan nama saat dirinya lahir.

Kehidupannya pun seakan hancur ketika pada Januari 2022, anak laki-lakinya, Shane ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang selama dua hari.

Ia pun mengungkapkan kesedihannya di media sosial dan ingin bunuh diri sepeninggal anaknya tersebut.

Hal ini pun membuat O’Connor membatalkan seluruh konsernya di sepanjang tahun 2022 lantaran duka cita dirinya setelah anaknya meninggal dunia.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.