Sikap tegas Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menindak para pelaku aksi begal yang semakin marak dengan menyiapkan 12 mobil patroli.
Bobby Nasution memastikan tindakan tegas terukur sesuai SOP disiapkan untuk melumpuhkan aksi begal yang meresahkan masyarakat.
Tindakan tegas Wali Kota Medan ini mendapat dukungan dari Kapolda Sumatera Utara Irjen Agung Setya dengan meluncurkan 12 unit mobil patroli perintis double cabin yang dilengkapi sejumlah fitur canggih.
Setiap unit akan berpatroli 24 jam dengan memuat empat personel yang akan bertugas dua shift. Mobil tersebut, dilengkapi kamera Hi-Res, jaringan internet, koneksi terhadap empat satelit, hingga teknologi AI.
Tak hanya itu, berbagai senjata hingga laras panjang pun disiapkan di bagian belakang.
“Kita tentu saja sudah siapkan soft power maupun hard power. Di dalam mobil disiapkan senjata yang akan digunakan jika dalam keadaan diperlukan, terutama terhadap aksi kejahatan yang mengancam keselamatan masyarakat dan personel. Kita akan lakukan tindakan tegas terukur sesuai SOP yang dibutuhkan,” ujar Irjen Agung.
Kapolda juga mengatakan, unit mobil patroli tersebut akan tiba dalam waktu 10-12 menit menuju lokasi aduan masyarakat yang menghubungi via sambungan 110.
“Ke depannya akan kita percepat lagi karena waktu sangat berarti. Kami siap membuat Medan aman dan nyaman,” jelas Irjen Agung.
Wali Kota Medan menyatakan siap mendukung pihak kepolisian dengan data yang diperlukan. Sebab, salah satu kecanggihan mobil patroli tersebut adalah koneksi langsung ke catatan sipil untuk mengetahui identitas pelaku kejahatan.
“Pemkot akan support, apa yang dibutuhkan di kendaraan ini. Bahkan bukan hanya kendaraan tapi alat yang bisa mengurangi kriminalitas di Medan kita siap. Teknologi, digitalisasi hingga CCTV di Medan bisa digunakan oleh personel, CCTV kami bisa juga merekam, plat yang mau dicari contohnya, CCTV kami juga bisa membantu data. Plat kendaraan yang dicurigai pelaku kejahatan bisa dilacak, dituju alur jalannya agar dikoneksikan dengan mobil patroli ini,” ujar Bobby.
Masyarakat Medan dan sekitarnya sudah sangat resah dengan aksi begal sadis yang tega membunuh korbannya. Menjawab keresahan masyarakat, Bobby meminta aparat kepolisian bertindak tegas.
Ketegasan Bobby bahkan ditunjukkan dengan meminta pelaku begal sadis bila dibutuhkan harus ditembak agar menimbulkan efek jera.
Sikap Bobby sempat menuai kritik dari Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Medan dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan atau Kontras Sumatera Utara. Koordinator Kontras Sumut Rahmat Muhammad mengatakan, pernyataan Bobby serupa dengan penegakan hukum yang serampangan atau pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing).
“Pernyataan Bobby seolah kalap dengan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di Kota Medan,” kata Rahmat dalam keterangannya, Rabu, 12 Juli 2023.
Bobby menanggapi kritik itu dengan seloroh santai. “Tanggapannya untuk LBH sama apa (KontraS), oh iya. Saya mewakili para begal, terima kasih untuk LBH,” ujar Bobby dalam keterangannya, Rabu, 12 Juli 2023.
“Ya coba tanya masyarakatnya aja, lihat kondisinya. Saya rasa dengan korban-korban yang sudah banyak di Kota Medan, perlu nggak perlunya, coba tanya masyarakat,” kata Bobby.
Adapun Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan penggunaan senjata api telah diatur dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dan Perkap Nomor 8 Tahun 2009 Tentang HAM.
“Tembakan polisi dalam menangani penjahat seharusnya melumpuhkan, bukan mematikan,” kata Poengky kepada Tempo, Selasa, 11 Juli 2023.