Merkuri atau air raksa merupakan unsur alami yang dapat ditemukan di tanah, air, dan udara. Namun, jika terserap oleh kulit, terhirup, atau tertelan, cairan yang sering digunakan di dalam termometer ini bisa membahayakan kesehatan.
Merkuri berada di alam melalui proses alami, namun turut beredar di udara melalui polusi hasil pembuangan limbah industri. Air raksa yang beterbangan di udara kemudian jatuh dan terakumulasi di perairan, baik sungai maupun laut, dan berpeluang mencemari sumber air minum dan makanan.
Merkuri cair mudah sekali menguap atau berubah bentuk menjadi gas bahkan pada suhu ruangan. Kelompok yang paling berisiko terhadap efek buruk merkuri di dalam air minum adalah janin dalam kandungan dan anak-anak, karena daya tahan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa.
Produk yang Mengandung Air Raksa
Air raksa bisa ditemukan di beberapa kondisi lingkungan atau benda-benda yang dekat dengan keseharian manusia, di antaranya:
1. Kosmetik
Air raksa atau merkuri dapat terkandung di dalam produk pemutih dan pencerah kulit, seperti sabun atau krim wajah. Pada proses kerjanya, merkuri memang dapat menghambat pembentukan melanin alias pigmen kulit sehingga membuat warna kulit menjadi lebih cerah.
Namun, efek samping kosmetik bermerkuri sangat berbahaya. Oleh karena itu, periksalah selalu kandungan di dalam kosmetik yang dipakai dan cari tahu apakah sudah terdaftar di Badan POM.
2. Bahan makanan
Merkuri yang mengendap di perairan bisa masuk ke tubuh ikan, kerang, dan binatang laut lainnya. Melalui ikan dan kerang inilah kemudian air raksa dalam bentuk metil-air raksa masuk ke dalam tubuh manusia.
Ikan yang lebih besar dan hidup lebih lama akan makin banyak mengandung metil-merkuri. Beberapa jenis ikan berbadan besar yang sebaiknya dihindari karena alasan ini adalah ikan todak, hiu, tuna, dan tenggiri.
3. Udara yang tercemar merkuri
Selain pada kosmetik dan bahan makanan dari laut, air raksa juga bisa terhirup oleh manusia. Udara yang tercemar air raksa biasanya disebabkan oleh proses industri dan pertambangan, seperti pembakaran batu bara, pembangkit listrik, dan penambangan emas.
Air raksa ini kemudian dilepas ke udara dan berpotensi masuk ke tubuh manusia melalui sistem pernapasan.
Seperti Apa Bahaya yang Ditimbulkan Merkuri?
Merkuri wajib dihindari karena memiliki efek yang membahayakan kesehatan. Secara garis besar, berikut ini adalah bahaya akibat terlalu banyak terpapar air raksa bagi manusia:
Pada janin, bayi, dan anak-anak
Paparan air raksa berlebihan pada ibu hamil dapat berdampak kepada sistem saraf dan pertumbuhan otak janin.
Paparan air raksa secara berlebihan akan memengaruhi kemampuan berpikir, fungsi kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan motorik halus, daya ingat, keterampilan spasial visual, dan kemampuan belajar anak-anak.
Pada orang dewasa dan lansia
Banyaknya merkuri di dalam tubuh manusia secara umum dapat membahayakan otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh, bahkan menyebabkan kematian. Hal ini dapat berlaku bagi siapa pun pada usia berapa pun.
Seseorang yang mengalami keracunan air raksa dapat merasakan beberapa gejala berikut:
-
Kesemutan di tubuh seperti di tangan, kaki, dan sekitar mulut
-
Gangguan fungsi koordinasi tubuh
-
Gangguan penglihatan dan pendengaran
-
Lemah otot
-
Gangguan berjalan, berbicara, atau mendengar
-
Tremor atau tubuh gemetaran
-
Perubahan mental, seperti merasa cemas dan kebingungan
-
Sakit kepala
-
Ruam kulit
Untuk menghindari keracunan air raksa, cara paling bijaksana yang bisa dilakukan adalah:
-
Memastikan produk yang dipakai sehari-hari bebas dari bahan ini
-
Menghentikan penggunaan kosmetik atau benda yang mengandung air raksa
-
Menghindari konsumsi jenis ikan atau kerang yang kemungkinan mengandung air raksa, terutama oleh ibu hamil
-
Mencegah pencemaran lingkungan dengan membungkus benda-benda yang mengandung air raksa, seperti bohlam lampu dan termometer, sebelum membuangnya
Cuci tangan sampai bersih jika tidak sengaja bersentuhan dengan bahan-bahan yang mengandung air raksa. Jika mendapatkan gejala-gejala keracunan air raksa setelah memakai kosmetik atau mengonsumsi makanan laut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.